Senin, 03 Juni 2013

SONGKET TRADISI Art Shop & Gallery

SONGKET TRADISI
Tradisi Range of Fabric
Tradisi is a colorful range of hand woven, cotton fabric from the Nusa Tenggara chain of island. The ladies from one small village weave these designs exclusively and have done so for generations. Each piece of material is unique and although their style is obvious throughout the range there are no two pieces the same.
The fabric is woven on the traditional looms they have been using for many years. Quality is of great importance to the weavers and much time is taken to ensure every piece is of the highest standard. The material can be woven to various weights thickness as required.
One cloth takes one weaver three until six weeks to complete a more intricate design. The traditional process give the fabric its exclusively quality.
Each cloth is 60cm x 450cm, (multiples available). The fabric can be made smaller, but their traditional looms do not allow larger pieces. As the fabric is of a geometric design a seam can be easily disguised. We can supply pre-sewn to size if required.
All colors are fast with no leakages. The fabric should be dry cleaned or hand washed.
Here also we organize local cooperation to help the weavers. So when the product has already finished, the weavers may collect the equal to the cooperation. And when its have been to sell, the money we give to them again.

DESA PRINGGASELA KABUPATEN LOMBOK TIMUR


Pringgasela (Pringgoz) merupakan Sebuah desa yang terletak di bawah kaki gunung rinjani (lombok). Desa ini dibatasi oleh :
- Sebelah Utara : Desa Pengadangan
- Sebelah Timur : Desa Anjani
- Sebelah Selatan : Desa Rempung
- Sebelah Barat : Desa Jurit

Terdapatnya tugu sederhana di tengah perempatan jalan desa ini membuat desa ini memiliki keunikan tersendiri, di sekitar tugu itulah letak pusat keramaian desa seperti terdapatnya kantor desa, polsek, KUD, kios-kios, sekolah-sekolah, dan lain sebagainya. Untuk malam hari di sekitar tugu tersebut merupakan tempat pedagang kaki lima berjualan barang dagangannya (makanan atau camilan lainnya), apalagi ketika H-3 lebaran Idul Fitri, suasana sekitar tugu tersebut sesak oleh ramainya pedagang dan pengunjung dari berbagai daerah yang datang baik dari dalam desa maupun luar desa. Seiring dengan perkembangan zaman desa ini tentu mengalami banyak perubahan baik infrastruktur ataupun pemerintahan misalnya dulunya jalan di desa ini jalan tanah namun sekarang sudah diganti dengan aspal panas bahkan jalan tanah sekarang jarang ditemui hampir setiap jalan-jalan kecil juga ikut diperbaiki dengan menggunakan aspal biasa ataupun beton dan banyak lagi perubahan-perubahan yang lainnya. Selain itu di desa ini terdapat masjid yang lumayan megah dan besar namanya adalah Masjid Besar Jam’iyatul Qudsiyah , masjid ini berdiri di tanah wakaf yang cukup luas dan telah mengalami beberapa kali renovasi. Menara yang tinggi dan arsitektur bangunan yang indah tampak jelas terlihat serta halaman yang cukup luas yang ditumbuhi pepohonan menambah keindahan tersendiri bagi masjid tersebut . Seperti halnya desa lain masyarakat di desa ini sangat ramah dan hidup tenteram , semangat gotong-royong dan tolong-menolong yang tinggi selalu terlihat pada saat mereka sedang melakukan kegiatan pedesaan seperti pada saat membangun masjid atau pada saat orang lain membutuhkan bantuan. Masyarakat di desa ini memiliki keberagaman profesi di antara keberagaman profesi tersebut ada yang memiliki kekhasan tersendiri salah satunya adalah penenun (tukang tenun kain) yang membuat desa ini terkenal dengan kain tenunannya, pekerjaan menenun biasanya dilakukan oleh masyarakat yang berstatus sosial menengah ke bawah untuk dijual dan dikonsumsi sendiri namun ada juga karena untuk dijadikan sebagai lahan usaha. Kain tenun ini telah banyak menyita perhatian orang dari wisatawan domestik sampai wisatawan mancanegara pernah singgah ke desa ini hanya untuk membeli kain-kain tenun tersebut. Karena terletak di bawah kaki gunung maka desa ini juga terdapat banyak tempat wisata dari sekian banyak tempat wisata salah satu tempat wisata yang cukup terkenal dan telah menyedot banyak perhatian masyarakat terutama di kawasan lombok timur yaitu kolam putri duyung namanya yang terletak di Pringgasela bagian utara. Terdapat juga tempat wisata air “Mancerit” sekaligus sumber mata air yang airnya sangat jernih, airnya di gunakan sebagai irigasi dan konsumsi masyarakat di desa dan juga beberapa daerah di kabupaten Lombok Timur. Di desa ini juga terdapat wisata air terjun yang masih alami yaitu "Pancor Buling" yang terletak di Pancor Kopong Desa Pringgasela. Terdapat juga air terjun "Aik Dewa" yang terdapat di dusun Aik Dewa Desa Pringgasela. Air terjun ini biasa digunakan untuk kebutuhan mandi/mencuci dan dikonsumsi oleh sebagian masyarakat dusun sekitar....







Kain Songket, Desa pringgasela, Lombok Timur
Lombok terkenal dengan aneka tenunan tradisional. Salah satunya adalah kain songket. Beraneka ragam motif dan bahan baku yang dipakai. Untuk songket kalangan atas (yang biasa dipakai oleh kaum bangsawan) memiliki tekstur dan bahan khusus. Pengerjaannya pun sangat rumit dan memakan waktu cukup lama.
Kain tenun atau dikenal dengan kain songket adalah ciri khas dari Pulau Lombok. Kain songket merupakan kain tenunan yang dibuat dengan teknik menambah benang pakan, hiasan dibuat dengan menyisipkan benang perak, emas atau benang warna di atas benang lungsi, terkadang juga ada yang dihiasi dengan manik-manik, kerang atau uang logam.
Sekarang ini pusat pengrajin kain songket adalah desa pringgasela, disinilah jika ingin membeli kain tenun tradisional khas Lombok, serta melihat bagaimana para penenun melakukan pekerjaannya. Lokasinya terletak 65 km dengan kendaraan dari kota Mataram. Desa ini sangat menarik untuk dikunjungi karena kegiatan sehari-hari masyarakat di desa ini telah menenun. Ciri khas tenunan dari desa Sukarara ini adalah tenunan memakai benang emas, desa ini telah dikenal menjadi salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi oleh para tamu nusantara maupun mancanegara. Di sepanjang jalan desa ini banyak toko-toko yang menjual kain tenun dari desa setempat maupun dari desa sekitarnya.